Senin, 16 Maret 2015

Kisah Nyata Dari Masha and THe Bear

Kisah nyata Masha and The Bear
Cc: Google

Masha and the Bear adalah sebuah film kartun yang diangkat dari kisah nyata 21 tahun yang lalu. Sebenarnya, Masha adalah bocah kecil periang seperti tokoh di film kartun itu. Dia sangat menyukai sirkus. Suatu hari Masha merengek kepada kedua orangtuanya untuk menonton sirkus. Ketika di Sirkus kedua orangtua Masha lalai mengawasi bocah kecil itu. Masha berjalan-jalan di sekitar sirkus itu lalu dia masuk ke kandang beruang sirkus (Bear). Bear nyatanya adalah beruang sirkus yang kelaparan sehingga dia memakan Masha bocah kecil yang imut dan periang itu. Dalam Film awal Masha bertemu dengan Bear, Bear kesal karena Masha menghancurkan rumahnya. Lalu membuang Masha dan tak lama kemudian dia merasa bersalah dan mencari Masha lagi. Dalam film itu Bear sangat sayang kepada Masha kan? Tapi dalam kenyataan tidak. Dan akhirnya setelah 21 tahun kemudian sepupu Masha, yang dalam kartun adalah Penguin membuat film Masha and The Bear yang diangkat dari kisah nyata. Perbedaannya hanya pada tokoh dan sifat si Beruang. Dan kenapa kedua orang tua Masha tidak pernah ada dalam film itu? Karena kedua ortunya depresi dan bunuh diri.

Tokoh yang diubah:


- Beruang : Dari kisah nyata beruang menokohkan ayahnya.
-Penguin: Dalam kisah nyata dia adalah saudara Masha yang membuat film Masha and the Bear untuk mengenang bocah lucu itu. ( Dalam kisah nyata)
-Kelinci: Dalam kisah nyata dia adalah teman bermain Masha setiap hari. Ketika teman-teman di dekat rumahnya tidak mau bermain dengannya. Dia adalah teman Masha yang setia. ( Dalam Kisah Nyata)
-Panda: Dalam kisah nyata dia adalah sepupu Masha yang berasal dari China. Yang sering berebut sesuatu dengan Masha atau bisa disebut tidak pernah kompak.


Saya sendiri tak percaya akan kisah ini. Tetapi, orang - orang di Facebook mengatakan hal ini. Kasian bangetkan Masha nya?

Sabtu, 14 Maret 2015

Asal Usul Spesies oleh Charles Darwin

Asal Usul Spesies[1] oleh Charles Darwin (terbit tahun 1859) adalah karya penting dalam literatur ilmiah dan dianggap sebagai tonggak dalam teori evolusi.[2] Judul lengkapnya adalah On the Origin of Species by Means of Natural Selection, or the Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life (Tentang Asal Usul Spesies Melalui Cara Seleksi Alam, atau Pelestarian Kelompok Dalam Perjuangan Untuk Hidup). Buku ini memperkenalkan teori ilmiah bahwa populasi berevolusi dari generasi ke generasi melalui proses seleksi alam. Isi buku ini kontroversial karena menentang teori penciptaan menurut kepercayaan agama, dan merupakan pencetus timbulnya ilmu bernama biologi pada abad ke-19. Buku yang ditulisnya merupakan hasil ekspedisi lautnya dengan kapal layar HMS Beagle pada tahun 1830-an, dan dilanjutkan dengan penyelidikan dan eksperimen setelah tiba kembali dari ekspedisi.[3]

Orang yang bukan ahli bahkan bisa membaca buku ini dan banyak menarik perhatian orang. Buku ini sangat kontroversial dan menimbulkan banyak perdebatan di bidang sains, filsafat, dan agama. Teori ilmiah tentang evolusi juga telah berevolusi dibandingkan dengan teori awal yang ditulis Darwin, namun seleksi alam tetap menjadi teori ilmiah yang paling banyak diterima untuk menjelaskan evolusi dari suatu spesies. Kontroversi teori penciptaan dan teori evolusi terus berlangsung hingga saat ini.

Ringkasan dari teori Darwin[sunting sumber]

Teori Darwin didasarkan pengamatan penting dan kesimpulan yang ditarik darinya.[4]
Spesies pada dasarnya memiliki fertilitas yang sangat tinggi. Jumlah keturunan yang dilahirkan lebih banyak dari keturunan yang bisa mencapai usia dewasa.
Populasi kira-kira tetap berjumlah sama, dengan sedikit perubahan.
Sumber makanan adalah terbatas, tetapi relatif stabil dalam jangka waktu lama.
Oleh karena itu terjadi perjuangan secara implisit untuk bertahan hidup
Pada spesies yang melakukan reproduksi secara seksual, biasanya tidak ada dua individu yang identik.
Beberapa variasi dalam spesies secara langsung memengaruhi kemampuan individu untuk bertahan dalam kondisi alam tertentu.
Sebagian besar dari variasi ini bersifat turunan.
Individu yang kurang sesuai dengan lingkungan tempat tinggalnya memiliki kemungkinan bertahan hidup yang yang lebih kecil dan kemungkinan akan lebih banyak melakukan reproduksi.
Individu yang selamat kemungkinan besar akan menurunkan ciri-ciri yang dimilikinya kepada generasi berikutnya.
Proses yang menyebabkan perubahan ini menghasilkan populasi yang perlahan-lahan bisa beradaptasi dengan lingkungan, dan pada akhirnya, setelah berlangsung secara terus-menerus akan terbentuk keragaman yang baru, dan akhirnya spesies baru.